Baca Juga :

Foto: Ilustrasi

Wahai wanita, jangan takut untuk berkahwin dengan lelaki yang tidak kaya dengan harta benda kerana kekayaan boleh dicari bersama selepas mendirikan rumahtangga.
Tapi takutlah untuk berkahwin dengan lelaki yang miskin dari segi iman dan tanggungjawab, kerana hal itu bakal membuatkan kamu tidak bahagia dengan rumah tanggamu kelak. Percayalah saat kita berkahwin, Allah SWT akan membukakan pintu-pintu rezeki dengan mudah.

Allah SWT berfirman:

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nur: 32).

Percayalah, selama kita beriman dan bertaqwa di jalan Allah, maka sangat mudah bagiNya untuk mengabulkan segala doa-doa anak Adam, yang sedang meminta untuk diberkati kerana telah menyempurnakan separuh agamanya.

Baca Juga :

Kapan Nikah via http://abiummi.com
Hari ini salah satu pertanyaan yang masuk dalam nominasi terfavorite ialah "Kapan menikah?" pertanyaan yang menyentil sejak usia memasuki dewasa dimulai dari 23 tahun, seusai menyelesaikan pendidikan berstatus mahasiswa. Usai acara Wisuda dengan berbagai foto bahagia menggunakan toga yang akirnya didapatkan setelah menempuh waktu 4 hingga 6 tahun study. Terlebih bagi yang tidak menyandang status mahasiswa pertanyaan itu akan menyentil lebih cepat. Tentu saja setiap orang ingin menikah karena hidup terus berlanjut dan untuknya kita memerlukan keturunan sebagai pewaris dari apa yang kita miliki. Salah satunya kepercayaan selaras dengan yang dikatakan Sahli (1994) perkawinan sebagai hubungan antara seorang laki-laki dan perempuan untuk bersama-sama memenuhi hasrat melangsungkan hidupnya dengan menurunkan keturunannya.

Tertulis jelas juga dalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 1/1974, bab I, pasal 1 bahwa “Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”.Perkawinan tidak hanya ikatan lahir yang tampak oleh kasat mata tetapi juga bergandengan dengan ikatan batin, sesuatu yang menyangkut jiwa dengan hati yang tulus ikhlas.

Setiap perempuan dan laki-laki yang telah dewasa tentu saja ingin memiliki hubungan yang terbuka dalam ikatan yang diakui oleh semua lapisan masyarakat yakni pernikahan tetapi hal itu tidak cukup sampai disitu saja, mereka juga ingin memiliki ikatan batin dimana ikatan inilah yang paling penting untuk mencapai tujuan dari sebuah pernikahan. Padahal kedua orang tua, om-tante, ibu tetangga, dan orang-orang yang telah lebih dulu melewati masa itu seolah tidak paham tentang "pernikahan" hingga masih saja bertanya "Kapan menikah?"
Kalau kamu yang mendapat pertanyaan "Kapan menikah?" adalah seorang perempuan, jawab saja "Sedang menunggu pemilik tulang rusuk ini melamarku, doakan supaya Tuhan segera mendatangkannya ke rumahku" jika kamu seorang laki-laki jawab saja, "Tuhan yang menuliskan takdirku dan aku tidak ikut serta."

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Baca Juga :

falling big via https://www.hipwee.com
Dalam hidupnya manusia tidak lepas dari kesalahan. Kesalahan besar ataupun kesalahan kecil. Itu sifat manusiawi yang umum ditemui. Tugas manusia hanya berusaha untuk berbuat yang terbaik, menghindari kesalahan semaksimal mungkin.

Namun, ada kalanya manusia melakukan kesalahan dengan sengaja. Nalurinya sebagai salah satu makhluk di alam ini terkadang memaksanya melakukan professional foul dengan alasan yang beragam. Dari sekian banyak alasan, “mempertahankan diri sendiri” adalah alasan yang sering dikemukakan secara sadar atau tidak.
Kesalahan-kesalahan kecil atau besar yang pernah dilakukan seseorang terkadang membuatnya menjadi seorang “pendosa”. Terpenjara karena kesalahannya. Dan dicemooh karena kesalahan yang pernah dilakukan di masa lalunya.
Pepatah mengatakan “segalak-galaknya harimau tak akan memakan anaknya sendiri”. Pepatah itu bisa bermakna orang yang kejam tak akan mencelakakan orang yang dikasihinya. Bisa juga bermakna sejahat apapun orang pasti mempunyai rasa kemanusiaan.
Kesalahan yang dilakukan oleh setiap manusia. Pasti berdampak buruk bagi dirinya sendiri pada khususnya. Umumnya berdampak buruk pada orang lain. Suatu saat “si pendosa” akan sadar pada kesalahannya. Jika egois mendominasi dirinya dia akan terus berada dalam kesalahannya dan mengulanginya. Namun jika rasa menyesal menguatkan dirinya, dia akan berubah menjadi orang yang lebih baik.
Bertaubat adalah jalan satu-satunya untuk kembali pada jalan kebenaran. Dan menghindar dari berbagai dosa dan kesalahan di masa lalunya.
Seseorang memang berhak punya penilaian. Dan masa lalu adalah salah satu objek penilaiannya. Namun, terkadang seseorang terlalu melibatkan perasaan kebencian terhadap masa lalu si pendosa dalam menilai, hingga penilaiannya sudah tidak objektif lagi.
Ada pepatah lagi mengatakan “Lebih baik mantan preman, dari pada mantan ustadz”.
Makna pepatah di atas kurang lebih seperti seseorang dengan masa lalunya yang kelam masih punya kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik. Asalkan dia punya niat yang bersih, menyesal pada perilakunya dahulu dan meminta ampunan pada tuhan dan/atau seseorang yang pernah disakitinya. Tapi sayang, nasi sudah menjadi bubur, kebijakan sosial selalu mendominasi bahwa keburukan seseorang di masa lalunya dipercaya sebagai watak yang tidak akan pernah hilang.
Buat para “pendosa” jangan pesimis dikatakan “Kamu bukan orang yang dipercaya lagi”. Ada yang lebih maha tahu tentang hati kamu. Jangan khawatir jika orang-orang tidak percaya kamu sudah berubah. Karena mereka tidak tahu dan tak akan pernah bisa menyelami hati kamu yang sudah berubah. Mereka hanya menilai masa lalumu. Maafkan saja mereka, karena ksatria sejati itu adalah si “pemaaf”. Yang penting harus diyakini adalah “Tuhan tahu kita sudah berubah, minta pada tuhan untuk membukakan hati orang-orang yang tidak pernah percaya bahwa kita sudah berubah menjadi lebih baik”.
Semoga, masa lalu buruk yang pernah kita lakukan kita sadari dan sesali, hingga terlahir maaf dan berbuah ampunan. Jangan risau pada manusia yang tidak percaya, karena Tuhan maha tahu segalanya.
Ngamprah, 6 September 2016.
Cs. Maulana

Baca Juga :

Panduan Memilih Istri Menurut KH Bisri Musthofa dalam Tafsir Al-Ibriz
Ilustrasi (via dumsk.com)

فيهِنَّ قَاصِرَاتُ الطَرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ اِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَ لَا جَآنٌّ

Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang membatasi pandangan, yang tidak pernah disentuh manusia maupun jin sebelumnya. (QS. Al Rahman: 56)

Dalam menafsiri ayat tersebut, KH Bisri Musthofa Rembang, berkata dalam kitab tafsirnya yang berjudul Al Ibriz li Ma'rifati Tafsiri Al Quran Al 'Aziz sebagai berikut:

Ana ing suwarga, ana ing panggung-panggunge lan gedung-gedunge, ana wadon-wadon kang ngeringkes paningal (ateges wadon-wadon kang tresna banget marang kakunge. Ora wadon-wadon kang mata keranjang). Selawase ora tahu kagepok dening menungsa sadurunge ahli suwarga, lan ora kagepok dening jin.

Ya, tafsir Nusantara yang berbahasa jawa bertuliskan arab pegon itu berbunyi:

Di surga, di panggung-panggung dan gedung-gedungnya, ada wanita-wanita (bidadari) yang membatasi pandangannya (maksudnya, wanita-wanita yang sangat mencintai suaminya, tidak wanita yang mata keranjang). Selama-lamanya (wanita itu) tidak pernah tersentuh oleh manusia sebelum ahli surga, dan tidak (pernah) tersentuh oleh jin.

Kiai Bisri menafsiri bahwa para bidadari-bidadari surga itu saking cintanya yang besar dan tulus terhadap suaminya. Maka mereka semua membatasi pandangannya, tidak pernah melirik sedikitpun terhadap suami ahli surga yang lainnya. 

Tidak pernah tergiur akan kegantengan suami ahli surga lainnya. Dan kesucian wanita-wanita surga itu pun juga terjamin, karena mereka sebelumnya tak pernah tersentuh oleh satu makhluk pun, baik dari golongan manusia maupun jin.

Yang menarik dari tafsir ini, adalah tentang pendapat Kiai Bisri tentang wanita di dunia yang  ia paparkan kemudian dalam kalam muhimmatun (penting) selanjutnya:

Wong-wong wadon dunya iku biasane lan umume yen banget ayune iku cok bisa gampang kepincut marang wong lanang kang den anggep bagus utawa luwih bagus katimbang kakunge.

Ia menjelasakan bahwa wanita-wanita dunia itu biasanya dan bahkan umumnya, jika kecantikannya di atas rata-rata terkadang mudah terpikat kepada laki-laki lain yang menurutnya ganteng, atau lebih rupawan dari pada suaminya sendiri.

Lebih lanjut dijelaskan:

Sebab wadon kang banget ayune iku sasat angger wong kepingin nyawang, mengko yen kebeneran penyawange wong lanang bagus iku bisa pas tatapan karo panglirike wadon, biasane banjur kaya ana setrume. 

Kiai Bisri kemudian memberikan analoginya. Wanita yang cantiknya di atas rata-rata, sewajarnya setiap manusia memiliki keinginan untuk memandang elok wajahnya. Nah, nanti jika kebetulan bersamaan antara pandangan laki-laki rupawan dengan lirikan mata wanita itu biasanya akan timbul getaran yang menyerupai aliran listrik. Kalau sudah begitu, apa yang terjadi?

Mula wadon nuli arang-arang kang kuat naggulangi coba, mula banjur kedadean kang ora bagus.

Jika sudah seperti demikian. Sudah timbul getaran nafsu antara laki-laki rupawan dengan wanita yang cantik pula. Sangat jarang sekali di dunia ini, didapati wanita yang kuat menanggulangi cobaan berupa getaran nafsu tersebut. 

Maka dari itu, di kemudian hari sering ditemui hal yang kurang baik. Bisa jadi hubungan di luar pernikahan, bagi yang masih perawan. Atau bahkan perselingkuhan bagi wanita yang sudah bersuami. Na'udzubillah. 

Ulama kenamaan asal Rembang yang juga ayahanda dari KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) tersebut, kemudian memberikan anjuran kepada para pria dalam tafsirnya:

Mulane para kakung yen milih bojo, aja namung rupa. Senajan mungguhing rupa bijine namung nenem utawa pitu kurang, nanging yen atine patut dibiji songo, sak ora-orane wolu utawa pitu, mungguh aku luwih utama katimbang rupane bijine songo, nanging atine biji lima utawa papat, utawa katimbang rupane biji sepuluh, nanging mata keranjang. Wallahu a'lam.

Oleh karena itu, para lelaki jika memilih seorang istri jangan hanya menilai tingkat kecantikannya saja. Jika dikalkulasikan, andai ada seorang wanita kecantikannya hanya bernilai enam atau tuju kurang, tapi jika hatinya patut dinilai sembilan atau setidaknya delapan atau tujuh, menurutnya lebih utama. 

Daripada kecantikannya bernilai sembilan, tapi hatinya bernilai lima atau empat. Atau bahkan kerupawanannya bernilai sempurna, sepuluh misalnya, tapi mata keranjang. (itu lebih hina), wallahu a'lam.

Hal tersebut ternyata juga senada dengan hadits Rasulullah:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعِ خِصَالٍ : لِمَالِهَا وَجَمَالِهَا وَحَسَبِهَا وَدِينِهَا ، 

Rasulullah menjelaskan bahwasannya wanita itu dinikahi atas empat perkara: adakalanya karena hartanya, karena kecantikannya, ada juga karena nasabnya, dan karena agamanya. Namun dalam hadits lanjutannya beliau berkata:

فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

Maka nikahilah wanita karena agamanya, maka tanganmu akan dipenuhi dengan debu.

Wanita, memang memiliki sejuta daya tarik terhadap pria. Setiap jengkal sisi tubuhnya, memiliki tingkat ketertarikan bagi kaum adam. Tidak hanya itu, kehidupannya yang penuh warna pun menjadikan daya tarik tersendiri bagi pria. 

Meskipun demikian, tetap para pria hanya dianjurkan untuk memilih wanita atas dasar agama sebagai kesimpulannya, tidak berdasar kecantikannya. Bagaimanapun, kecantikan akan pudar pada masanya.  

(Ulin Nuha Karim/Mundzir)

Baca Juga :



Foto: Ilustrasi
IBU merupakan sosok paling istimewa bagi kita. Mengapa? Melaluinya, kita bisa ada di dunia ini. Melalui perjuangan, kasih sayang dan kesabarannya, kita bisa tumbuh dan berkembang. Maka, sudah selayaknya bagi kita berterima kasih kepadanya. Salah satu caranya ialah dengan berbakti kepadanya. Meskipun, hal itu tak akan mampu mengganti semua yang telah ia berikan kepada kita.
Jangan sesekali kita menyakiti hati seorang ibu. Kita harus bisa menjaga perasaannya. Jika ibu sampai marah dan terucap doa yang tidak baik dari lidahnya, maka doanya pasti dikabulkan. Sebab, kita ketahui bahwa doa seorang ibu dapat menembus langit. Tapi, bagaimana dengan seorang ibu yang tidak pernah beribadah, apakah doanya juga dapat menembus langit?
Ada sebab-sebab tertentu yang membuat doa seseorang tidak dikabulkan oleh Allah SWT. Salah satunya ialah meninggalkan kewajiban yang diperintahkan oleh-Nya. Selain itu, berbuat kemaksiatan dan hal-hal yang diharamkan. Kemaksiatan membuat hati jauh dari Allah, gelap, bahkan mati.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, hendaknya kalian benar-benar melakukan amar makruf nahi munkar, atau Allah akan menimpakan kepada kalian siksa dari-Nya kemudian kalian berdoa, tetapi doa kalian tidak dikabulkan.”
Hal ini juga bisa jadi berlaku pada seorang ibu yang tidak beribadah kepada Allah SWT. Doanya tidak dikabulkan, karena ia tidak menjalankan perintah-Nya. Selain itu, ia pun melakukan maksiat kepada-Nya. Sehingga, ketika ia berdoa, doanya itu sulit menembus langit. Dan sudah dapat kita ketahui bahwa doa yang telah dipanjatkan tidak akan bisa terkabul. Wallahu ‘alam. []
Sumber: qonitah.com

Baca Juga :

Foto: Ilustrasi

Marah, sering Moms pakai sebagai pelampiasan emosi dan tekanan perasaan.
Moms kadang kurang control ketika memarahi Si Kecil.
Tak hanya membuat anak merasa terpukul dan kecewa, ternyata memarahi anak juga bisa membunuh sel otak.
Berteriak pada anak-anak menimbulkan kerusakan fisiologis dan berdampak jangka panjang.
Di dalam kepala anak dalam kepala anak lebih dari 10 triliun sel otak yang siap tumbuh.

Saat Moms memarahi Si Kecil akan membunuh lebih dari 1 miliar sel otak.
Sebuah cubitan akan membunuh lebih dari 10 miliar sel otak saat itu juga.
Sebaliknya, 1 pujian atau pelukan akan membangun kecerdasan lebih dari 10 triliun.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Fakultas Kedokteran Gliot Lise Chicago, memarahi anak bisa mengganggu struktur otak seorang anak.


Bahkan pada anak-anak yang masih dalam pertumbuhan, dimana otak di masa keemasan dari pertama 2-3 tahun, suara keras dan bentakan dari orangtua dapat menggugurkan sel-sel otak yang akan tumbuh.

Berikut cara mencegah diri Moms berteriak memarahi anak: 

1. Tarik napas, tutup mata dan tenanglah diri Moms.
Semua orang memiliki anak yang menyenangkan, kadang kala sedikit nakal.
2. Ajarkan disiplin pada anak dengan kasih sayang dan cara yang positif.
Jadilah contoh yang baik untuk anak-anak Moms. Berikan Si Kecil peraturan yang jelas untuk diikuti.
Misalnya, tidak menonton televisi selama belajar.
Jika anak sudah terbiasa maka dia akan mudah  mematuhi peraturan tersebut.
3. Selalu beri pujian saat anak melakukan hal yang baik.
4. Menanamkan dalam diri Moms bahwa Moms mengajarkan Si Kecil disiplin untuk membangun karakter yang baik, bukan untuk membuat anak menangis.
5. Tidak ada orangtua yang sempurna.
Tetap tenang jika Si Kecil nakal, mintalah Si Kecil untuk berbicara dengan baik dan penuh kelembutan.

Melalui pendekatan ini, diharapkan membentuk karakter anak dan semangat positif.
Anak itu adalah anugerah Tuhan yang membuat kita belajar tentang cinta, kebijaksanaan dan kelembutan.

Baca Juga :


Foto: Ilustrasi
Kamu hanya perlu sedikit kreatif untuk memanfaatkan lirik-lirik ini sebagai jawaban dari berbagai masalah hidup~

Setiap kali bermain media sosial, saya sering terkagum-kagum dengan kreatifitas warganet dalam membuat aneka meme tentang situasi aktual yang sedang ramai diperbincangkan. Ada saja cara warganet membuat permasalahan seberat apapun menjadi bahan guyonan yang renyah. Misalkan saja kala Setya Novanto dirawat di rumah sakit dan mendadak sembuh karena menang praperadilan terhadap KPK. Tak terhitung banyaknya meme yang beredar dan membuat Novanto pun meradang hingga mempolisikan orang-orang yang membuat memenya.
Ternyata, kreatifitas warganet tak berhenti di situ. Bahkan lagu-lagu qasidah yang bernuansa religi pun bisa mereka gunakan sebagai bahan untuk menjawab aneka permasalahan hidup! Tanpa bermaksud menistakan suatu agama tertentu, warganet membuat screenshot dari karaoke lagu qasidah yang liriknya unik. Misalkan saja dari lagu Bom Nuklir milik kelompok qasidah Nasida Ria yang lantas viral lewat laman Facebook Qasidah Memes for All Occasions. Inilah beberapa diantaranya:

1. Reaksimu ketika duduk di dekat pujaan hati



















(Facebook)

Pernah berada dalam kondisi seperti ini? Potongan lirik qasidah ini pasti menggambarkan dengan tepat perasaan hatimu itu beserta reaksi yang timbul.

2. Setan memang penggoda yang luar biasa



















(Facebook)

Salah satu lirik lagu qasidah ini menjelaskan dengan tepat kenapa uang jajanmu bisa raib begitu saja tanpa sisa.

3. Jauhkan diri dari segala hutang



















(Facebook)

Dapet telepon dari nomor tak dikenal, ketika diangkat ternyata sales kartu kredit dan egala bujuk rayunya. Lirik lagu qasidah ini jawabannya!

4. Kecoak memang menjijikkan dan menyebalkan!



















(Facebook)

Ternyata bukan cuma saya saja yang merasa bahwa kecoak itu pintar berkelit dan susah dibasmi~

5. Jawaban tepat ketika ditanya ortu



















(Facebook)

Terkadang, orang tua hanya bisa marah-marah saat nilai kita di sekolah jelek. Andaikan mereka mau duduk bersama kita lantas bertanya baik-baik tanpa mengintimidasi, mungkin kita bisa menjawab seperti gambar ini.

6. Ketika kamu masih mengharapkan sang mantan



















(Facebook)

Sudahlah, ngaku saja kalau kamu terkadang masih merindukan mantan dan berharap ia kembali kepadamu lagi. Masa iya harus disindir lewat potongan lirik qasidah gini sih?

7. Mengucap salam untuk mempererat silaturahmi



















(facebook)

Setelah dapat like di IG dari mantan tadi, beberapa waktu kemudian dapat kabar kalau dia putus dari pacarnya. Inilah waktu yang tepat untuk mengucap salam. Sekalian mempererat tali silaturahmi~

Baca Juga :

Foto: Ilustrasi
 Dalam pernikahan, ada hal lain yang tidak kalah penting dari persoalan cinta.

Pernikahan menjadi salah satu momen paling dinanti-nantikan oleh setiap orang. Bagaimana tidak, pernikahan merupakan momen membahagiakan dimana bersatunya dua hati yang diikat oleh janji suci. Pernikahan juga menjadi momen penting untuk melangkah ke fase kehidupan yang lebih matang, yakni berumah tangga.
Pernikahan menjadi momen terindah dalam kehidupan seseorang (hipwee.com)
Berbicara soal pernikahan, maka kita tidak bisa terlepas dari persoalan cinta. Sebab cinta merupakan salah satu hal penting dalam membangun rumah tangga. Namun meskipun penting, nyatanya pernikahan tidak melulu soal cinta, melainkan banyak hal yang lebih penting lainnya yang perlu dipertimbangkan juga.

Pernikahan merupakan kesediaan hati menerima kondisi pasangan

Sebagaimana disinggung diatas, pernihakan tidak melulu membahas soal cinta, meskipun cinta itu penting dalam pernikahan. Namun hakikat pernikahan juga harus kamu ketahui agar kamu tidak hanya bermodal cinta dalam membangun rumah tangga. Sebab selain soal cinta, pernikahan juga bukti kesediaan kamu menerima pasanganmu dengan kelebihan dan kekurangannya.
Menerima kekurangan dan kelebihan pasangan (ummi-online.com)
Pernikahan adalah momen dimana kamu menyerahkan sisa usiamu untuk hidup bersamanya. Baik dan buruknya pasanganmu nanti, harus kamu hadapi bersama. Setelah ijab qabul diucapkan, tidak ada alasan lagi untuk mundur dari hubungan tersebut. Kecuali kamu akan dikatakan sebagai orang yang gagal membangun rumah tangga.

Pernikahan merupakan momen pengikraran janji suci yang harus dijaga bersama

Pernikahan juga menjadi momen dimana saat itu, kamu dan pasanganmu berjanji untuk memenuhi hak dan kewajiban sebagai suami dan istri. Saat ijab qabul diucapkan dan disaksikan oleh kedua keluarga besar yang hadir, saat itulah janji suci pernikahan antara kamu dan pasanganmu disaksikan oleh keluarga kedua belah pihak.
Momen ijab qobul dalam pernikahan (weddingku.com)
Saat momen ijab qabul diucapkan, kesakralan pernikahan sangat terasa sehingga tidak sedikit air mata haru dan bahagia kerap bercucuran mengiringi berlangsungnya momen tersebut.

Pernikahan menjadi pintu masuk berjuang bersama pasangan

Saat kamu memutuskan untuk melakukan pernikahan dengan seseorang, itu artinya kamu siap berjuang dengan orang tersebut. Siap selalu bersama dalam kondisi suka dan duka, serta siap saling mendukung dan menguatkan jika salah satu pihak butuh dukungan.
Momen terindah pernikahan (dna-photovideo.com)
Perjuangan dalam hubungan pernikahan tidaklah semudah perjuangan semasa pacaran. Tentu cobaan, ujian dan persoalan yang dihadapi lebih kompleks dan rumit, disinilah pentingnya kekompakan suami istri untuk bersama-sama melangkah melewati segala rintangan dalam rumah tangga.

Pernikahan menyempurnakan separuh agama dan mendekatkan diri kepada Tuhan dengan melaksanakan perintah-Nya.

Mungkin satu hal ini yang paling terpenting dari beberapa alasan pernikahan tadi, yakni pernikahan sebagai ladang ibadah dan menjalankan perintah-Nya untuk melakukan pernikahan. Bagi umat islam pernikahan menjadi momen ibadah yang disyariatkan agama. Bahkan sebuah hadist menjelaskan belum sempurna agama seseorang sebelum dia melaksanakan sebuah pernikahan.
Pernikahan sebagai ladang ibadah (motivasi-harmoni.blogspot.com)
Niat pernikahan menjadi ladang ibadah, menjalankan perintah agama, dan terhindar dari perbuatan-perbuatan tercela lebih penting kiranya daripada hanya berasalan karena cinta.

Pernikahan menyatukan dua keluarga menjadi satu keluarga besar

Terakhir, tugas berat yang kamu emban saat melakukan pernikahan ialah bukan hanya menyatukan dua hati dengan cinta, melainkan menyatukan dua keluarga besar yang mungkin memiliki budaya beda dalam satu ikatan status besan. Hal ini tidak lah mudah, terlebih jika kedua keluarga besar tersebut memiliki banyak perbedaan, seperti budaya, tradisi, dan bahasa.
Pernikahan menyatukan dua keluarga (butikdeha.com)
Itulah beberapa hal penting yang perlu kamu persiapkan matang-matang jika ingin melakukan pernikahan. Sebab pernikahan tidak melulu soal cinta, tetapi banyak persoalan lainnya yang harus menjadi pertimbangan.

Baca Juga :

Foto: Ilustrasi
Pernikahan merupakan sunah nabi yang sangat dianjurkan pelaksanaannya untuk umat islam, semasa hidupnya Nabi menikahi 13 wanita dan sebagian besar istri Rasul adalah janda hanya Aisha RA saja yang masih gadis.

Rasullulah memang memilih menikahi janda untuk tujuan dakwah dan memuliakan mereka.
Allah SWT memerintahkan beliau menikahi banyak wanita agar sunah-sunah yang tidak tampak kecuali di rumah bisa di riwayatkan secara utuh. Istri-istri beliau meriwayatkan sunah-sunah saat di rumah.

Menurut Islam menikahi janda juga ada keutamaannya diantaranya adalah:

1. Menikahi Janda merupakan anugrah
Memilih menikahi janda bisa dikategorikan tindakan yang akan membawa berkah dan juga anugrah bagi kita apalagi niatnya karena Allah untuk melindungi janda tersebut dari fitnah  atau hal buruk lainnya yang mungkin bisa terjadi.
''Orang yang berusaha menghidupi para janda dan orang miskin laksana yang berjuang di jalan Allah, dia juga laksana orang yang berpuasa di siang hari dan menegakakn shalat di malam hari (HR. bukhari no 5353 dan muslim no 2982) 

2. Menikahi janda bisa mendatangkan rejeki
 Menikahi janda karena niat baik karena ingin mengangkat derajatnya agar tidak ti remehkan orang lain termasuk prilaku yang tidak terpuji, Insyallah  akan mengganti banyak kebaikan tanpa terkecuali diberikan rejeki yang cukup.

"Nikahilah wanita karena akan mendatangkan harta bagi kalian" (HR. Hakim 2679 dan nilai Ad Dzhabi sesuai syarat Bukhari dan muslim).

Baca Juga :


Ketika Rusa dan Unta Curhat kepada Nabi Muhammad
Foto: ilustrasi

Jepara, NU Online
Sayyid Muhammad bin Farid bin Idrus al Muthohhar saat diminta Habib Syech Solo untuk menyampaikan mauidloh mengutarakan bahwa hewan ketika dirundung masalah kemudian melakukan curhat langsung dengan Nabi Muhammad SAW.

Hal itu dikemukakannya dalam Jepara Bershalawat yang dilaksanakan di Pendopo Jepara, Jumat (2/9). Selain syekher mania yang hadir, kegiatan juga diikuti habaib dan Forkompinda.  

Salah satunya adalah yang diceritakan Umi Salamah. Saat itu kanjeng Nabi kata Habib yang kerap disapa Habib Farid berjalan dengan seorang sahabat. Tiba-tiba mendengar ada seekor rusa memanggil. 

Singkat cerita sebelum ia (rusa, red) diburu oleh seorang a’rabi belum sempat menyusui anaknya. Rusa itu lanjut Habib meminta agar Nabi berkenana melepaskan ikatannya. Setelah menyusui anaknya ia berjanji langsung kembali dan siap diikat lagi. 

Mendengar janji tersebut kemudian rusa dilepaskan. Tak lama kemudian si rusa datang dan kembali diikat. Ketika si pemburu datang dan bertemu dengan Nabi, si A’rabi diminta untuk melepaskan rusa hasil buruannya itu. 

“Selain curhat “rusa” ada juga cerita “curhat” seekor unta,” lanjut habib keponakan Habib Syech ini menceritakan. 

Diceritakan Habib asal Semarang itu, unta yang ditemui Nabi di jalan sedang merengek dan menangis. Ceritanya, si unta sering diperintah oleh majikan tetapi jarang dikasih makan. 

Ketika si pemilik unta datang, Nabi pun menegur kepada si fulan. Periharaan yang diberikan Allah merupakan amanat. Waktu itu, Nabi meminta agar pemilik unta menjaga amanat itu baik-baik. 

“Bertakwalah kepada Allah di manapun berada. Hewan yang kamu pelihara adalah amanat. Kamu banyak menyuruh dia bekerja tapi kenapa sedikit berbuat baik kepadanya,” begitu teguran Nabi sebagaimana diceritakan Habib Farid.  

Berkenaan dengan cerita itu, Habib Farid meminta kepada syekher mania jika hewan saja mau curhat, kita juga wajib curhat kepada Nabi. Momen Jepara bershalawat salah satu faidahnya merupakan sarana meminta dan mengatasi masalah lewat nabi Muhammad. 

Kenapa harus kepada Nabi Muhammad? Ditegaskannya Nabi Muhammad ialah nabi paling mulia yang mampu mengenal satu persatu umatnya dari zaman nabi adam hingga hari kiamat. Disamping itu, nabi juga tahu amal baik dan buruknya. 

Habib Farid juga menegaskan apa yang dikatakan Umar, bahwa doa tidak bakal diterima Allah jika tidak dibarengi dengan shalawat. “Dengan shalawat urip nikmat. Dengan shalawat bakal dapat syafaat,” pungkasnya. (Syaiful Mustaqim/Fathoni)

Baca Juga :

Amalan untuk Dapat Suguhan Air Kautsar dari Tangan Rasulullah SAW
Foto: Ilustrasi
Hanya orang-orang beruntung yang kelak meminum air telaga Al-Kautsar, telaga yang Allah berikan kepada Rasulullah SAW seperti tertera dalam Surat Al-Kautsar. Bagaimana tidak, air telaga ini sangat berkhasiat sesuai kebutuhan semua manusia pertama hingga manusia terakhir dalam menjalani huru-hara hari Kiamat.

Tetapi hanya orang istimewa yang meminum air telaga Al-Kautsar langsung dari tangan pemiliknya, Nabi Muhammad SAW. Belum lagi suguhan langsung dari tangan Rasulullah SAW yang tentu akan memberikan pengalaman rohani dan kepuasan batin yang berbeda.

Keistimewaan ini sesungguhnya dapat diupayakan. Para ulama menganjurkan kita untuk membaca doa setelah adzan seperti yang diajarkan Rasulullah SAW berikut ini.

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الْدَّعَوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلاةِ القَائِمَةِ، آتِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا الوَسِيْلَةَ وَالفَضِيلَةَ، وابْعَثْهُ مَقَاْمًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَّهُ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ المِيْعَادَ

Allâhumma rabba hâdzihid da‘watit tâmmah, was shalâtil qâ’imah, âti sayyidanâ muhammadanil wasîlata wal fadhîlah, wab‘atshu maqâmam mahmûdanil ladzî wa‘adtah, innaka lâ tukhliful mî‘âd.

Artinya, “Ya Allah, wahai Tuhan pemilik dakwah yang sempurna, Tuhan pemelihara ibadah shalat yang terlaksana, berikanlah Nabi Muhammad SAW kehormatan status wasilah dan fadhilah. Bangkitlah dia di tempat terpuji yang Kau janjikan. Sungguh Engkau tidak mengingkari janji.”

Setelah membaca doa itu, sebagian ulama menganjurkan kita untuk menambahkannya dengan doa berikut ini.

وَأَوْرِدْنَا حَوْضَهُ وَاسْقِنَا مِنْ يَدِهِ الشَّرِيْفَةِ شُرْبَةً هَنِيْئَةً مَرِيْئَةً لَا نَظْمَأُ بَعْدَهَا أَبَدًا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Wa awridnâ haudhahû, wasqinâ min yadihis syarîfah syurbatan hanî’atan marî’ah, lâ nazhma’u ba‘dahâ abadâ, ya arhamar râhimîn.

Artinya, “Ya Allah, antarkan kami melewati telaga Kautsar milik Rasulullah SAW. Berikanlah kesempatan bagi kami meminum langsung dari tangan pemiliknya yang mulia seteguk air telaga yang lezat dan nikmat itu di mana kami selamanya takkan mengalami haus setelah meminumnya. Hai Tuhan yang maha pengasih.”

Doa ini sengaja dibaca di waktu antara adzan dan iqamah karena waktu ini merupakan salah satu waktu mustajabah. Doa ini dapat ditemukan di kitab Hasyiyatul Baijuri ala Syarhi Ibni Qasim Al-Ghazzi. Semoga Allah deretkan kita dalam barisan orang beruntung yang meminum air Al-Kautsar langsung dari suguhan Rasulullah SAW. Amin. Wallahu a’lam. (Alhafiz K)
Powered by Blogger.
close
Banner iklan disini